Pengertian Kas Kecil
Kas kecil adalah uang yang
disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana kas kecil dipisahkan dari
kas besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas kecil, yang akan
mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun pemengang kas kecil
bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.
Kas kecil ini biasa disimpan di
dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan
atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit
kerja dalam jangka waktu tertentu.
- Definisi Kas
Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets)
yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa
digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi.
Kas merupakan asset yang paling lancar/likuid dan paling beresiko,
sehingga perlu manajemen kas yang seketat mungkin untuk menghindari
hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
- B. Kas Kecil (Petty Cash)
Merupakan uang yang dicadangkan
oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya rutin tapi
jumlah rupiahnya relative kecil
Petty Cash memiliki beberapa karakteristik yaitu :
- Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala operasional perusahaan
- Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari
Metode Pencatatan Kas Kecil
Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap)
Dengan metode ini, kas kecil yang
dicadangkan oleh perusahaan bersifat tetap, kecuali perusahaan
menghendaki perubahan jumlah kas kecil, misalnya perusahaan merasakan
kas yang sudah dicadangkan ternyata kurang memenuhi sehingga perlu
ditambah lagi cadanganya. Dan dengan begitu maka harus dilakukan
penyesuaian atas penambahan atau pengurangan tersebut.
Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah)
Nah, system ini menghendaki bahwa
jumlah kas kecil tidak ditetapkan tetapi sesuai dengan kebutuhan.
Misal, pada waktu membuat kebijakan pertama kali perusahaan menetapkan
jumlah kas kecil sebesar Rp. 1.000.000, kemudian digunakan sesuai
dengan kebutuhan dan kemudian diisi kembali. Nah, pada saat pengisian,
kalau menggunakan system dana tetap, maka jumlah amount harus sama
dengan saldo awal sedangkan pada system fluktuasi, jumlah pengisianya
tidak harus sama dengan jumlah sebelumnyayaitu bisa kurang ataupun
lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar